Coba deh, kamu
merenung. Untuk apa kamu kerja mati-matian tapi pada akhirnya kamu jatuh sakit,
quality time bareng keluarga dan kekasih tersita habis, dan jadi kudet (kurang
update) sama lingkungan di luar kantor? Kamu manusia, bukan robot, guys.
Terlalu fokus sama pekerjaan sampai mengabaikan keluarga, kekasih, kesehatan,
lingkungan, bikin kamu merana sendirian pada akhirnya, nggak peduli sebesar apa
pun gaji atau bonus materi yang kamu dapatkan. Yakin, deh!
Nah, daripada
kamu kerja keras, mending kerja cerdas, deh. Memangnya kerja cerdas tuh,
gimana?
Orang yang kerja
cerdas adalah orang yang bisa membagi proporsi kehidupan profesional dan
personal dengan berimbang. Mau tahu ciri-cirinya?
1. Terampil
mengelola waktu
Kamu yang cerdas
akan sangat menyadari bahwa waktu itu berharga, bukan semata uang. Uang bisa
dicari lagi, tapi waktu yang terbuang tak bisa diulang kembali. Maka dari itu,
kamu wajib berusaha untuk memanfaatkan waktu sebaik mungkin supaya terisi
dengan aktivitas bermanfaat, baik itu terkait kehidupan di kantor maupun di
rumah.
Lantas, gimana
caranya bisa terampil mengelola waktu? Nih, lima cara di antaranya:
a. Jauhkan
segala macam distraksi saat mengerjakan tugas. Misalnya saja HP, terkhusus
terkait media sosial. Media sosial memang 'racun' dalam menyelesaikan tugas,
soalnya waktumu akan tersita untuk scrolling timeline Facebook, Twitter, Path
atau Instagram.
b. Buang
kebiasaan prokrastinasi atau suka menunda-nunda pekerjaan. Jangan tunggu
nanti-nanti saja menyelesaikan tugas, lebih baik berat di awal daripada di
akhir. Jangan terjebak dengan konsep 'the power of kepepet', yang ada kamu
nggak bisa memberikan hasil optimal dalam pekerjaan.
c. Belajarlah
lapang dada tapi jangan pasrah. Iya, kalau kamu melakukan kesalahan dalam
pekerjaan, jangan diratapi! Wajar kalau kamu melakukan kekeliruan, tapi sebuah
kewajiban untuk memperbaiki kesalahan itu. Cekatan dalam memperbaiki pekerjaan
itu lebih penting.
d. Jauhi
kebiasaan multitasking. Bukan haram sih, buat kamu multitasking, tapi dengan
nggak melakukan banyak pekerjaan dalam satu waktu itu akan meminimalisir
kekeliruan. Dengan kata lain, kamu bisa fokus terhadap pekerjaanmu. Kalau kamu
bisa fokus satu per satu, maka pekerjaan cepat selesai. Tapi kalau sudah
banyak, terus bingung mana duluan yang dikelarin, wah... yang ada malah nggak
rampung-rampung deh, kerjaanmu.
e. Atur
sedemikian rupa ruang kerjamu. Percaya atau nggak, kalau kamu mengatur
lingkungan kerjamu, semisal meja kerja jadi senyamannya kamu, justru bakal
memudahkan kamu dalam mengerjakan tugas. Dengan begitu, kamu bisa lebih efektif
dan efisien dalam pekerjaan.
2. Berpikir
sebelum bertindak
Ya, kalau mau
bekerja cerdas, jangan serampangan dalam menentukan cara dan mengambil
keputusan. Orang yang cerdas selalu menganilisis Strengths, Weaknesses,
Opportunities and Threats (SWOT) dari proyek atau keputusan yang hendak
diambil.
Nah, setelah
memutuskan sesuatu, penting untuk berkomitmen dalam memenuhi keputusan itu.
Kalaupun ada perubahan, lebih bagus banget kalau disertai pertimbangan yang
matang.
3. Punya kontrol
diri
Kenapa orang
cerdas butuh kontrol diri? Biar semua pekerjaan yang dilakukan dapat berjalan
dan selesai dengan optimal. Adanya kontrol diri, termasuk manajemen emosi,
kebiasaan dalam bekerja, pun dalam mengelola waktu, akan membuatmu bisa
melakukan semua pekerjaan sesuai rencana. Susah kalau kamu nggak bisa mengontrol
diri dalam pekerjaan, maunya ini-itu, terus pekerjaan nggak kelar. Berabe, kan?
Fokuslah!
4. Selalu
proaktif
Kamu tahu
bedanya pekerja keras dengan pekerja cerdas? Pekerja keras adalah orang yang
mengerja-rodikan dirinya sendiri dan reaktif. Dia bekerja dari pagi sampai
malam sampai mengabaikan kehidupan pribadi, selalu merasa terancam dengan kawan
kantor, takut 'diserang' oleh orang lain terkait pekerjaan dan ide-idenya, dan
suka mengeluh atas semua yang dikerjakan. Ada saja yang dia protes dalam
pekerjaan. Belum lagi kalau ada teman yang berhasil mendapatkan bonus atau
dipromosikan, eh dia dongkol abis.
Sedangkan
pekerja cerdas adalah orang yang penuh strategi dan proaktif. Dia nggak cuma
bekerja, tapi juga menikmati pekerjaan itu. Dia tahu mana yang jadi prioritas
dan mana yang bisa ditunda. Selain itu, dia nggak suka mengeluh, justru
memberikan solusi jika ada masalah, dan selalu percaya diri bahwa dia bisa
melampaui semua kerumitan yang ditemui. Mereka juga nggak iri sama teman yang
lebih oke di kantor, justru senang belajar dari teman tersebut.
5. Mau bekerja
sama dan saling menolong
Sebagai pekerja
cerdas, jangan individualis. Namanya bekerja, baik di perusahaan (ikut orang)
atau mandiri (berwirasusaha) kamu tetap buruh bantuan orang lain. Mana bisa
kamu berjalan sendiri meraih kesuksesan tanpa orang lain?
Bekerja cerdas
berarti kamu mampu bekerja sama dengan orang lain. Kamu tahu kapasitasmu apa,
kapasitas rekanmu apa. Sehingga kamu bisa berbagi tugas dengan orang lain
sesuai kapasitas masing-masing. Kalau kamu bisa menjalin kerja sama dengan
orang yang mampu memanfaatkan fungsinya masing-masing, kalian bisa mencapai
goal tugas dengan optimal. Jangan sungkan pula meminta bantuan bila menemui
kesulitan yang kamu sendiri nggak paham. Begitupun sebaliknya, kalau orang lain
butuh bantuanmu, jangan pelit berbagi!
6. Tahu
kapasitas diri
Orang yang
bekerja cerdas sangat paham kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Kamu begitu?
Hal ini penting
supaya pekerjaan dapat selesai dengan baik dan optimal. Kalau kamu punya
kelebihan dalam presentasi tapi nggak telaten membuat power point, pasrahkan
itu kepada teman sekelompokmu. Belajarlah percaya pada orang lain, tentu saja
dia yang benar-benar bisa diandalkan.
Nggak memforsir
diri sendiri adalah salah satu ciri pekerja cerdas. Kalau sudah capai, ya
istirahat. Kalau bukan keahlianmu, ya jangan dipaksakan. Orang yang cerdas
bukan mengerjakan semua hal dengan pengetahuan dan kapabilitas seupil, tapi dia
yang mampu fokus pada bidang tertentu dan mau fleksibel dalam mencoba banyak
cara demi satu tujuan sehingga hasil yang didapat optimal.
7. Mampu melihat
peluang
Kemampuan ini
harus diasah benar-benar supaya bisa mengoptimalkan kualitas dirimu dalam
pekerjaan. Orang-orang yang mampu melihat peluang cenderung orang-orang yang
selalu berpikir positif dalam menghadapi banyak situasi dan punya kebiasaan
melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Dengan begitu, kamu sendiri bisa
menambah pengetahuan dan pengalaman, tempatmu bekerja juga mendapatkan
keuntungan dari ide-ide cemerlangmu yang lahir dari kemampuanmu melihat peluang
emas.
8. Mengutamakan
diri
Jangan takut
jadi egois! Tapi... egois yang positif. Maksudnya adalah jangan ragu untuk
menjadi pertama kali bertindak mendapatkan sesuatu yang berharga. Misalnya
saja, kamu butuh asupan ilmu terkait pekerjaan, jangan ragu untuk mengajak
seniormu berdiskusi terlebih dahulu. Atau semisal kamu menemukan kekeliruan
dalam tugas kelompokmu, jangan ragu menyuarakan terlebih dahulu saat yang lain
nggak menyadarinya. Jangan sungkan juga memberikan bantuan pertama kali kepada
orang lain, tapi sampaikan dengan sikap yang baik pula. Intinya, jadilah orang terdepan
yang siap mendedikasikan diri terhadap pekerjaan maupun orang lain tanpa
merugikan dirimu sendiri. Beda lho, dedikasi dengan rela berkorban sia-sia. Be
smart, guys!
9. Bergaul
dengan sesama pekerja cerdas
Kalau kamu mau
jadi pekerja cerdas, bergaulah dengan sesama pekerja cerdas. Jangan minder
bergaul dengan orang-orang yang lebih keren dari kamu. Justru dari mereka, kamu
akan mendapatkan inspirasi gimana menjadi pekerja cerdas itu. Tentu saja, saat
penerapan nanti, sesuaikan dengan style kamu sendiri. Jangan pernah menjadi
orang lain demi sesuatu. Kamu punya karakter sendiri. Justru dengan mengenali
diri sendiri, kamu akan tahu bagaimana menerapkan konsep kerja cerdas dalam
kehidupan profesionalmu.
Perlu kamu tahu,
umumnya orang-orang pekerja cerdas tuh orang yang tahu kapan santai dan serius
dan nggak pelit ilmu. Soalnya mereka paham banget membedakan mana kehidupan
profesional dan personal sehingga mereka bersedia banget berbagi pengalaman
dengan orang lain.
0 comment:
Posting Komentar